- Rumus tutorial papas noken as racing menjadikan motor kamu balap
serta ini adalah tutorial bubut alias papas noken as yang bagus.
Sebelumnya saya telah berikan tutorial servis motor dengan benar yang
mudah-mudahan berguna untuk anda.
Bagaimana tutorial papas noken as? tutorial ini bisa kamu lakukan pada
motor Jupiter z, Vega, Supra X 125, Megapro. Serta langsung saja berikut
tutorial papas noken as sendiri yang benar.
Terkadang kami malas belajar hitung derajat durasi kem/noken as pada
korek mesin 4-tak. Umumnya hanya pahami perubahan hitungan buka-tutup
klep pada mata sproket keteng alias gigi sentrik.
Kerugiannya, hitungan itu susah dipahami ukurannya. Khususnya untuk
kepentingan riset lanjut ke tahap lain, semacam knalpot alias pengapian.
Juga dianggap tak lebih presisi lantaran mata gir ukurannya gede.
Otomatis, riset bakal berlangsung serba meraba. Makanya, lebih keren
apabila ada hitungan derajat yang mudah dimengerti tak sedikit orang.
Maksudnya, hitungan derajat itu mempermudah barometer riset tahap lain
dengan mudah. Misal, mau pasang kurva pengapian X sebab butuh untuk
durasi yang relatif panjang Y derajat. Beda dengan kalau patokannya buka
di X mata seusai TMA dan nutup Y mata sebelum TMA.
Nah,cara sederhana hitung derajat dengan menyimak buka-tutup di gigi
sentrik. Walau enggak presisi benar, tapi paling tak kami bisa pahami
dan ambil barometer dalam riset.
Cara Pertama, Bagi dulu 360 derajat dengan jumlah mata pada gigi
sentrik. Jadi bakal ketemu barometer kualitas setiap mata gigi itu
berapa derajat.
Coba kami simulasikan di Honda Supra. Jumlah mata gigi sproket keteng ada 28 mata. Jadi 360/28=12,85. Dibulatin jadi 13 derajat.
Sebelum lanjut, sepakati dulu yang bakal dihitung adalah durasi putaran
kem. Beda dengan hitung durasi putaran poros engkol alias crank-saft.
Karena, dua kali putaran poros engkol sama dengan satu kali putaran kem.
Memakai anggapan tadi, jadi ketika kami coba bagi lingkaran gigi sentrik
itu jadi empat quadran. Masing-masing kuadaran I, II, III, IV, jadi 180
derajat dari posisi TMA bakal ketemu TMA lagi. Demikian pula dengan
posisi TMB.
Perlu disepakati pula tutorial hitung dari titik quadran itu. Biar
mudah, klep out dihitung giginya di posisi seusai TMA. Baik buka maupun
tutupnya.
Sehingga, untuk klep in dihitung giginya sebelum TMA alias sesudah TMB, dan nutup sebelum TMA alias sebelum TMB.
Misal, klep buang membuka 3 mata seusai TMA, artinya 3X13 = 39 derajat
seusai TMA. Alias 51 derajat sebelum TMB> Kalau nutup 2 mata seusai
TMA, jadi bisa dihitung 2X13=26 derajat seusai TMA.
Berarti, durasinya kem buang (90-39) + 90 + 26 = 167 derajat. Kalau
model kem kembar in dan out-nya, jadi durasi total perpaduan kem adalah 2
X 167 = 334 derajat. Begitu pula dengan durasi poros engkol yaitu 334
derajat.
Kalau hitungannya dari klep in, jadi tutorial hitungannya adalah derajat
bukaan sebelum TMA + 90 + gigi nutup. Misal, buka 4 mata sebelum TMA
dan nutup 2 mata sebelum TMA, jadi (4X13) + 90 + (2X13)= 52+90+26= 168
derajat.
Toleransi penggunaan mata gigi melesetnya cukup jauh. Dibanding
penggunaan derajat berkisar antara 1-5 derajat. Enggak bisa pastikan pas
banget berada di posisi 1 mata, 0,5 mata alias 0,25 mata persis dan
presisi mungkin.
Satu lagi, supaya mudah, penghitungan dimulai dengan barometer
kerenggangan klep 0, dan dihitung sejak 0,1 mm klep ngangkat. Jadi
enggak menyulitkan dan enggak berbeda-beda ambil patokannya .
kerja mutlak dari noken as adalah untuk mengontrol waktu kapan klep membuka dan menutup.
Dimana lobe intake dan lobe exhaust bekerja dengan cara masing-masing.
Jarak pemisah antar kedua lobe dinamakan Lobe Separation, sebab diukur
dalam derajat jadi disebut Lobe Separation Angle (Sudut Pemisah Lobe).
Lobe Separation diukur antara puncak intake lobe dengan puncak exhaust
lobe. Pada dasarnya berada di area separuh dari derajat putaran kruk As
antara puncak exhaust dengan puncak intake. Apabila durasi tetap,
memperbesar LSA sama dengan memperkecil Overlap, sebaliknya menyempitkan
LSA memperbesar Overlap.
Bisanya, apabila semua faktor tetap, melebarkan LSA menghasilkan kurva
torsi yang rata dan lebih lebar yang keren di RPM tinggi tapi membikin
respon gas lambat,
Merapatkan LSA menghasilkan efek berlawanan, membikin torsi memuncak, mesin cepat teriak, tetapi rentang tenaga sempit.
Ada berbagai argumen mengubah lobe separation untuk mempengaruhi
kemampuan mesin. Misal, apabila kalian memakai setang piston relatif
lebih panjang, kondisi ini membikin piston berada pada TMA lebih lama.
Noken as dengan LSA lebar mungkin bakal lebih tepat untuk situasi ini.
OVERLAP adalah waktu dimana dalam hitungan durasi kruk As, klep intake
dan exhaust terbuka bersamaan. Terjadi di akhir langkah buang dimana
klep Ex menutup dan diawal langkah hisap dimana klep In mulai membuka.
Selagi periode Overlaping, port Ex dan port In bisa “berkomunikasi” satu
sama lain. Idealnya, kalian ingin menghasilkan efek supaya kabut bersih
di Intake Port tersedot masuk ke ruang bakar oleh bantuan kevakuman
port Ex jadi pengisian silinder bisa lebih efisien. Tampilan cam dan
kombinasi porting yang jelek bakal menghasilkan efek sebaliknya, dimana
gas buang menyusup masuk melalui klep In terus ke dalam porting Intake.
Beberapa faktor mempengaruhi seberapa tak sedikit overlapping yang ideal
pada mesinmu. Ruang bakar yang kecil biasanya butuh overlap yang
sedikit saja, disebabkan dirancang untuk memaksimalkan Torsi di RPM
rendah. Tak sedikit mesin balap sekarang bergantung pada putaran mesin
tinggi untuk memaksimalkan gear rasio, jadi overlap yang tak sedikit
justru membantu. Ketika RPM melonjak, klep in membuka dan menutup terus
cepat. Jumlah udara dan bahan bakar yang besar wajib bisa dimasukkan ke
ruang bakar dalam waktu yang singkat, oleh karenanya meningkatkan durasi
overlap menolong di proses ini.
Setang piston / stroke yang panjang, menjadi mendadak popular di trek
balap lurus, mempunyai efek yang sama dengan hanya mengatur LSA. Sebab
piston bersi kukuh di TDC terus lama, ini membikin ruang bakara seakan
mengecil untuk menerima pasokan udara/bahan bakar. Sebab itu, overlap
yang lebih sedikit sanggup mengisi ruang bakar lebih baik. Tidak hanya
mengurangi kevakuman dan potensi gas membalik, tak sedikit Overlaping
dalam mesin balap menghasilkan gas yang tak terbakar langsung menuju
pipa knalpot, membikin mesin rakus bahan bakar. Untuk tak sedikit balap
jarak pendek, ini tak menjadi masalah. Tapi apabila kalian sedang balap
dengan jarak tempuh tinggi alias jumlah lap tak sedikit faktor ini bakal
menggandakan waktu masuk pitstop.
DURATION adalah waktu yang diukur dalam derajat putaran kruk As, dimana –baik klep In maupun Ex- sedang terbuka.
Saat putaran mesin meningkat, mesin seringkali mencapai poin dimana
kesulitan mengisi silinder dengan pasokan udara/bahan-bakar dalam waktu
pendek saat klep in terbuka. Faktor yang sama terjadi saat ingin
membuang gas sisa pembakaran. Jawaban pendek atas persoalan ini, buat
klep In membuka lebih lama, yang berarti memperbesar durasinya. Untuk
memaksimalkan ajaran saat langkah buang, tak sedikit desainer cam
Extreme mengawali klep membuka medekati posisi saat piston berada di
tengah-tengah langkah Usaha. Ini terkesan bakal mengurangi tenaga yang
dihasilkan, tapi idenya adalah membikin klep Ex telah terbuka penuh saat
piston berada di TMB bakal melakukan langkah buang. Selagi langkah
usaha, ledakan bahan-bakar telah memakai kurang lebih 80 % dari tenaga
untuk menendang piston turun saat kruk as baru berputar 90 derajat alias
saat piston berada di tengah proses turun. Separuhnya lagi member efek
yang sedikit untuk meningkatkan tenaga, dan bakal lebih baik apabila
dimanfaatkan untuk menbuang gas sisa pembakaran jadi udara yang terhisap
masuk bakal lebih bersih nantinya.
LIFT V.S. DURATION V.S. ACCELERATION
Ini adalah pernyataan yang seringkali kami dengar: Klep paling efisien
dalam mengalirkan udara (baik intake / exhaust) saat terbuka penuh. Kami
wajib membuang jauh pikiran itu. Sebab pernyataan itu berarti
memberitahu kami bahwa untuk menghasilkan kemampuan mesin maksimal,
waktu proses klep terangkat maupun saat turun adalah sia-sia belaka.
Seolah-olah klep wajib terbuka penuh dalam waktu cepat untuk
menghasilkan flow maksimum, sedangkan klep wajib cepat menutup penuh
untuk memampatkan kompresi.
Untuk mendekati proses ini tak sedikit Extreme Racing Cam menjadi
mempunyai profil lobe yang kelihatan konyol, sangat tajam jadi membuka
dan menutup klep dengan cepat. Ini memperlukan perklep lebih kuat, dan
bobot rocker arm yang ringan untuk menjaga kontrol klep, dan bahkan
Engine Tuner dan Desainer Noken As tetap mencari tutorial konyol untuk
membuka klep lebih cepat lagi.
Cam yang super agresiv dengan lift tinggi memungkinkan kalian
memperpendek durasi pada situasi tertentu, dimana terbukti bisa menolong
tenaga. “Agresif Ramp menolong klep untuk mencapai puncak maksimum
velocity lebih dini, memungkinkan lebih tak sedikit area untuk durasi.
Mesin dengan airflow terbatas (karburator kecil) kelihatan sangat
menyukai profil yang agresif. Seolah-olah ini meningkatkan sinyal untuk
memperoleh pasokan melalui batasan venturi tersebut. Waktu klep menutup
balik dengan cepat yang berarti memperpendek durasi klep in menutup
bakal menghasilkan tekanan silinder lebih dahsyat.
Akselerasi Ramp profil cam wajib diperhatikan berdasarkan rocker arm
tetap memakai plat datar alias telah memakai roller. Roller lebih
sanggup menerima percepatan tinggi dibandingkan rocker arm konvensional,
jadi gejala floating sanggup diminimalkan.
DURASI PADA 1 mm
Satu faktor yang membikin pusing tak sedikit engineer adalah pabrikan
noken as mencantumkan durasi yang tak jelas. Sebab durasi yang
diiklankan tak sama dengan durasi saat noken as Di dial di mesin.
Masalahnya tak sedikit pabrikan memakai tak sedikit barometer untuk
mengukur durasi. Oleh karenanya kami wajib terbiasa mempunyai standard
saat bicara durasi noken As, barometer angkatan klep 1mm adalah yang
digunakan dunia Internasional.
Biasanya, klep belum mulai mengalirkan udara dengan cara baik sampai
mencapai angkatan tertentu. Juga, perbedaan dalam hempasan noken as
membikin terus susah untuk mengukur peristiwa klep mulai terangkat dari
seating klep. Akhirnya, durasi pada 1mm dari lobe lift lebih mudah
diukur dan membikin nasib semua orang lebih mudah dalam menyeting cam
timing di busur derajat. Lebih mudah mengukur durasi 1mm daripada wajib
mencari tahu kapan klep sangatlah mulai terangkat. Saat memakai busur
derajat dan dial indicator, disini jauh lebih presisi untuk menentukan
durasi saat dial indicator menunjuk lift 1mm dibandingkan durasi saat
lift baru 0.10mm misalnya.”
ADVANCE V.S RETARD CAM
Dengan setingan timing cam special, kalian bisa mengubah aspek noken as
relative kepada kruk As. Memutar cam maju membikin event bukaan klep
terjadi lebih cepat, ini dinamakan Advance. Retard adalah kebalikannya.
Yang butuh diperhatikan batasan memajukan noken as adalah 4 derajat
saja. Tak sedikit mesin merespon lebih baik dengan sedikit advance.
Seolah-olah mempercepat intake membuka dan menutup. Terus cepat intake
menutup jadi meningkatkan tekanan silinder jadi respon mesin bakal lebih
bagus. Memajukan cam bakal meningkatkan torsi di RPM bawah, tapi
apabila mesinmu sekarat sebelum finish, jadi memundurkan cam bakal
menolong meningkatkan sedikit tenaga di putaran atas.
Beberapa info yang kami berbagi butuh digali lebih dalam lagi, tetapi
jangan khawatir. Berikut adalah tabel indicator perubahan cam dan efek
yang biasanya dihasilkan. Butuh diingat, setiap paket mesin adalah
berbeda, jadi hasilnya bisa bervariasi. Ini hanyalah petunjuk umum saja.
Cam Change: Typical Effect
Menambah LSA: Powerband lebih lebar, Power memuncak, Stasioner lembut
Mengurangi LSA: Meningkatkan Torsi menengah, Percepatan cepat, Powerband lebih sempit.
Durasi Tinggi: Menggeser rentang tenaga lebih ke RPM atas
Durasi Rendah: Meningkatkan Torsi putaran bawah
Overlaping Banyak: Meningkatkan sinyal ke Karburator, Boros konsumsi bahan-bakar, rawan dorongan balik
Overlaping Sedikit: Meningkatkan Respon RPM bawah, Irit bahan bakar, rawan suhu mesin lebih panas
DESAIN LOBE (bubungan noken as)
Suatu bubungan dari suatu cam, untuk tiap klep, mempunyai tak sedikit
variable. Cam lobe bukan hanya mengatur lift dan kapan membuka alias
menutup, tapi juga speed, akselerasi, overlap, dan bahkan sanggup
mengontrol seberapa tak sedikit tekanan kompresi di ruang bakar yang
diatur dari kecepatan noken as. Berbagai tahap dari tampilan lobe suatu
cam sangat penting diperhatikan untuk memperoleh ini semua.
BASE CIRCLE (Lingkar Dasar) adalah istilah untuk segi berlawanan
dari bubungan noken as. Ketika rocker arm menempel pada base circle cam,
klep seharusnya tetap tertutup. Ukuran dari Base circle mempengaruhi
lift cam. Terus kecil base circle memungkinkan lift lebih tinggi, tapi
faktor ini juga rawan menjadikan noken as “lentur” dan timing menjadi
melompat.
RAMPS adalah tahap dari lobe dimana lifter bergerak naik alias beres
menutup. Setiap lobe mempunyai dua area Ramp, opening dan closing. Pada
racing camshaft, bentuk kurva area ramp, mempunyai kecepatan dan
percepatan tinggi.
Bentuk lobe yang asimetris berarti mempunyai kurva opening dan closing
ramp yang tak sama. Berfungsi memaksimalkan kecepatan klep dan kontrol,
rocker arm diangkat dengan tutorial tak sama dengan proses menutupnya.
Contoh, dalam software balap, umumnya percepatan klep dibuka secepat
mungkin, tapi kecepatan bukaan klep dilambatkan dengan cara drastis saat
mendekati puncak lift untuk mencegah Floating. Sedangkan pada segi
menutup, klep wajib diturunkan dengan lembut untuk menjaga daya tahan
daun klep. Cam dengan tampilan asimetris memungkinkan faktor ini.
NOSE adalah area dimana klep terbuka dengan cara penuh. Titik
paling atas lift disebut Lobe Centerline (Garis tengah lobe). Intake
centerline diukur pada derajat kruk As seusai Titik Mati Atas (TMA)
piston. Exhaust centerline ditunjukan oleh angka derajat posisi kruk As
sebelum TMA. Kebetulan, posisi noken as rutin diukur dengan durasi
relativitas derajat Kruk As sebab ini semua menggambarkan dimana posisi
piston dan siklus apa piston sedang bekerja (Hisap, Kompresi, Tenaga,
alias Buang) inilah barometer awal tampilan cam.
LOBE LIFT adalah angka tinggi noken as sanggup membawa rocker
arm. Ini tak sama dengan angkatan klep, sebab rocker arm adalah
pengungkin yang mempunyai perbandingan tertentu mengatur bukaan klep.
Lobe lift diukur dari diameter pada centerline dikurangi base circle.